Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Representasi Alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai)
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
- Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255
- Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Kelas-kelas alamat
Dalam
RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/
high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi decimal
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai
0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah
network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan
host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme
Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan
biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah
network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan
host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya
Kelas C
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat
IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat
bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner
1110. 28
bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian
Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat “eksperimental” atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan
biner1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Karakteristik IP Kelas A
Format : 0XXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXX.XXXXXXXX
Bit Pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Bit Pertama : 0 -126
Jumlah : 126
Range IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x
Jumlah IP : 16.777.214
Misalnya IP address 10.0.0.1 maka
Network ID = 10
HostID = 0.0.1
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 0.0.1 pada jaringan 10
Karakteristik IP Kelas B
Format : 10XXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX
Bit Pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Bit Pertama : 128 -191
Jumlah : 16.384
Range IP : 128.1.x.x – 191.155.x.x
Jumlah IP : 65.532
Misalnya IP address 172.0.0.1 maka
Network ID = 172.0
HostID = 0.1
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 0.1 pada jaringan 172.0
Karakteristik IP Kelas C
Format : 110XXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX
Bit Pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Bit Pertama : 192 – 223
Jumlah : 16.384
Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.x
Jumlah IP : 254 IP
Misalnya IP address 192.168.1.1 maka
Network ID = 192.168.1
HostID = 1
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1
Perhitungan IP (IP Subneting)
Misal IP 192.168.1.5 dengan subnet 255.255.255.0 atau dapat dituliskan seperti berikut
Ip : 192. 168. 1. 5
Subnet : 1111111.1111111.111111.0000000
Sehingga 192.168.1.5/255.255.255.0 atau 192.168.1.5/24
Menghitung network & broadcast
Ip (decimal) : 192. 168. 1. 5
Ip (binary) : 11000000.10101000.00000001.00000101
Subnet : 11111111.11111111.11111111.00000000
Karena /24 maka 11000000.10101000.00000001 sebagai network id menjadi tetap dan tidak dapat di ubah, untuk menentukan host idnya maka 8 bit terakhirlah yang dirubah menjadi 00000000 untuk menentukan network pada subnet dan 11111111 untuk menentukan broadcast dalam subnet
Sehingga 192.168.1 tetap
Network : 192.168.1.00000000 menjadi 192.168.1.0
Broadcast : 192.168.1.11111111 menjadi 192.168.1.255
Keterangan : 192.168.1 dalam bilangan decimal sedangkan 00000000 dan 11111111 dalam bilangan biner
Menghitung Host ID terendah dan tertinggi
Karena network 192.168.1.0 dan broadcast 192.168.1.255
Maka rentan host berada pada 192.168.1.0-255
Host Terendah
= network + 1
= 192.168.1.0 + 1
= 192.168.1.1
Host Tertinggi
= broadcast – 1
= 192.168.1.255 – 1
= 192.168.1.254
Menghitung Jumlah Host
Karena dalam ip address menggunakan 32 bit bilangan biner maka untuk menentukan jumlah host
32-x = y, jumlah host = 2y selanjutnya dikurangi 2 untuk network dan broadcastnya
Contoh :
32 – 24 = 8 –> 28 = 256 –> 256 – 2 = 254
Jadi untuk alamat ip 192.168.1.5/24
Network : 192.168.1.0
Broadcast : 192.168.1.255
Host Terendah : 192.168.1.1
Host Tertinggi : 192.168.1.254
Jumlah Host : 254
Contoh lain misalkan IP : 172.16.10.13/28
IP : 172.16.10.13
10101100.00010000.00001010.00001101
Subnet : 255.255.255.240
11111111.11111111.1111111.11110000
Network : 172.16.10.00000000
172.16.10.0
Broadcast : 172.16.10.00001111
172.16.10.15
Host terendah
= 172.16.10.0 + 1
= 172.16.10.1
Host tertinggi
= 172.16.10.15 – 1
= 172.16.10.14
Jumlah Host
32 – 28 = 4 –> 24 = 16 –> 16 – 2 = 14
Jadi untuk alamat ip 172.16.10.13/28
Network : 172.16.10.0
Broadcast : 172.16.10.15
Host Terendah : 172.16.10.1
Host Tertinggi : 172.16.10.14
Jumlah Host : 14
Tambahan :
Untuk IP kelas yang lebih di atas dapat memakai subnet ip kelas yang di bawahnya,sedangkan untuk ip yang kelasnya di bawah tidak dapat memakai ip yang kelasnya lebih di atas. Misalnya ip kelas A dapat memakai subnet ip kelas C, sedangkan ip kelas C tidak dapat memakai subnet ip kelas A
Contoh : 10.0.0.1/28 192.168.1.1/10
IP Address versi 6
A. Format Alamat
Format penulisan IP Address versi 6 sendiri yaitu alamat 128 bit diubah kedalam 8 blok yang setiap bloknya terdiri dari 16bit yang dikonversikan ke dalam bilangan hexadecimal 4digit, setiap blok yang ada dibagi dengan (:). Format notasi IPv6 ini disebutcolon-hexadecimal format. Berikut contoh alamat IPv6:
Dalam bentuk Biner 00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010
Diubah kedalam 8blok yang setiap bloknya terdiri dari 16 bit
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011
0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Dikoversikan ke dalam hexadecimal 4digit
21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a
Jenis Alamat IP
Alamat IP Adress sendiri terdiri dari beberapa alamat yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host, yaitu :
Ø Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one. Alamat unicast sendiri memiliki 2 jenis alamat yaitu IP Privat yaitu IP yang bersifat local dan tidak bisa digunakan di Internet, untuk membuat IP Privat menjadi IP Public menggunakan Network Address Translation(NAT) untuk menyambung ke internet umum. Sedangkan IP Public yaitu IP yang bersifat public dan bisa digunakan untuk mengakses internet namun penggunaan dan konfigurasinya tidak bebas.
Ø Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone. Alamat IP Broadcast yang hanya bisa digunakan untuk alamat tujuan saja memiliki beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenalan host, alamat itu yaitu :
i. Network Address
Network Address digunakan sebagai pengenal suatu jaringan dalam internet. Tujuannya untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet
ii. BroadCast Address
Broadcast Address adalah address yang digunakan untuk mengirim dan menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host pada suatu jaringan
iii. LoopBack Address
LoopBack Address adalah alamat khusus dengan NetID 127 digunakan untuk menguji perangkat lunak pada suatu computer.
Ø Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many yang bertujuan untuk menyampaikan satu paket ke banyak penerima. Sebuah paket akan ditujukan ke sebuah alamat multicast lalu diteruskan oleh router ke subjaringan dimana host-host berada dalam kondisi listening terhadap lalulintas jaringan ke alamat multicast tersebut.
B. Jenis Alamat IPv6
IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
- Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
- Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
- Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router, bukan kepada host-host biasa.